Nama :
Winda Arum Singgarani
NPM :
1710631110156
Mata Kuliah : Media Pembelajaran
Dosen Pengampu : Ulfah Fitriah, S.Pd.I., M.Pd
Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas : Agama Islam
Semester/Kelas : 4/D
Pertemuan ke- 1
DEFINISI DAN CIRI- CIRI MEDIA PEMBELAJARAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Secara bahasa
latin kata media yaitu medius yang berarti “tengah, prantara atau
pengantar”. Dalam bahasa Arab وَ سَا ئِلْ yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan. Istilah media dikaitkan atau dipergantikan dengan kata “
Teknologi” yang berasal dari bahasa latin tekne dan logos yaitu “ilmu”. Secara umum media adalah alat
yang menyampaikan atau mengantarkan pesan- pesan pembelajaran.
Banyak sekali
pendapat para ahli tentang pengertian media, diantaranya:
- Fleming (1987: 234) adalah penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya.
- Heinich dan kawan- kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
- Hamidjojo dalam latuheru (1993) media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan sampai kepada penerima yang dituju.
- Hamalik (1986) media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi.
- Gagne dan Briggs (1975) media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai).
Adapun dalil Qur’an yang berkaitan dengan media yaitu:
·
Q.S
Al- Isra’ ayat 84
قُلْ كُلٌّ يَعْمَلُ عَلَى شَاكِلَتِهِ فَرَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَنْ
هُوَ أَهْدَى سَبِيلا (٨٤)
Artinya:
Katakanlah (Muhammad), “setiap orang berbuat sesuai dengan pembawaannya masing-
masing.” Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalannya.
Ayat di atas mengatakan bahwa setiap
orang yang melakukan suatu perbuatan, mereka akan melakukan sesuai dengan
keadaan nya (termasuk di dalam nya kedaan alam sekitar nya) masing-masing. Hal
ini menjelaskan bahwa dalam melakukan suatu perbuatan memerlukan media agar hal
yang dimaksud dapat tercapai.
Dalam dunia pendidikan, seorang guru yang
hendak mengajarkan suatu materi kepada muridnya dituntut menggunakan media
sebagai alat bantu sampainya materi tersebut. Media yang di pergunakan tidak
harus berupa media yang mahal, melainkan media yang benar-benar efisien dan
mampu menjadi alat penghubung antara seorang guru dengan murid agar materi yang
diajarkan dapat di terima dan di pahami secara maksimal. Tentunya media yang
baik dan benar akan mewakili sampaianya materi yang di ajarkan, sedangkan media
yang kurang tepat tidak akan mencapai hasil yang maksimal.
·
Q.S
Al- Ahzab ayat 21
لَقَدْ
كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ
وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا (٢١)
Artinya:
Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dari (kedatangan) hari Kiamat
dan dia banyak menyebut Allah.
Ayat di atas mengatakan bahwa tugas
seorang guru pada hakikatnya bukan sekedar transfer of knowledge
(mentransfer ilmu) bagi para siswanya. Melainkan juga harus mampu merubah
kepribadian nya. Karena tugas seorang guru bukan hanya mengajar tapi juga
mendidik.
B.
Ciri- Ciri Media Pembelajaran
Gerlach dan Ely mengemukakan tiga
ciri media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa- apa saja
yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu (atau kurang
efisien) melakukannya.
1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini
menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan, dan
merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Dengan ciri fiksatif ini, media
memungkinkan suatu rekaman kejadian atau objek yang terjadi pada suatu waktu
tertentu ditransportasikan tanpa mengenal waktu.
2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi
suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena media memiliki ciri manipulatif.
Kejadian yang memakan berhari- hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu
dua atau tiga menit dengan teknik pengambilan gambar time-lapse recording.
Misalnya bagaimana proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu- kupu
dapat dipercepat dengan teknik fotografi tersebut.
3. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri
distributif dari media memungkinkan suatu objek atau kejadian ditransportasikan
melalui ruang, dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah
besar siswa dengan stimulus pengalaman yang relative sama dengan kejadian itu.
Sumber:
Arsyad, Azhar, 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada.
Arief S, Rahardjo,. Anung H,. Rahardjito, 2002. Media
Pendidikan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Pertemuan ke- 2
FUNGSI DAN MANFAAT MEDIA PENDIDIKAN
A. Fungsi Media
Pembelajaran
Analisis terhadap fungsi media
pembelajaran ini lebih di fokuskan pada dua hal, yakni analisis fungsi yang di
dasarkan pada medianya dan di dasarkan pada penggunanya.
Fungsi yang di dasarkan pada
media terdapat tiga fungsi media pembelajaran, yakni:
- Media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Secara teknis, media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar. Dalam kalimat “sumber belajar” ini tersirat makna keaktifan, yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dll. Fungsi media pembelajaran sebagai sumber belajar adalah fungsi utamanya disamping ada fungsi-fungsi lain.
- Fungsi semantik. Yakni kemampuan media dalam menambah perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau maksud nya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).
- Fungsi manipulatif. Fungsi manipulatif ini didasarkan pada ciri-ciri (karakteristik) umum yang di milikinya yakni mengatasi batas-batas ruang dan waktu dan mengatasi keterbatasan inderawi.
Analisis fungsi
yang di dasarkan pada pengguna nya (anak didik) terdapat dua fungsi, yakni:
1. Fungsi psikologis.
Fungsi afektif, yakni menggugah perasaan,
emosi, dan tingkat penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
Siswa yang belajar melalui media pembelajaran
akan memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili
objek-objek yang dihadapi, baik onjek itu berupa orang, benda, atau
kejadian/peristiwa.
Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengembangkan imajinasi siswa. Imajinasi (imajination)
berdasarkan kamus lengkap psikologi (C.P. Chaplin, 1993:239) adalah
proses menciptakan objek atau peristiwa tanpa pemanfaatan data sensoris.
Imajinasi ini mencakup penimbulan atau kreasi objek-objek baru sebagai tencana
bagi masa mendatang, atau dapat juga mengambil bentuk fantasi (khayalan) yang
didominasi kuat sekali oleh pikiran-pikiran autistik.
Motivasi
merupakan usaha dari pihak luar dalam hal ini adalah guru untuk mendorong,
mengaktifkan dan menggerakan siswanya secara sadar untuk terlibat secara aktif
dan proses pembelajaran. Guru dapat memotivasi siswanya dengan secara
membangkitkan minat belajarnya dan dengan cara memberikan dan menimbulkan
harapan.
2. Fungsi
sosio-kultural.
Fungsi media dilihat dari fungsi
sosio-kultural, yakni mengatasi hambatan sosio-kultural antara peserta
komunikasi pembelajaran.
B.
Manfaat dan Kegunaan Media Pembelajaran
Secara
umum media pendidikan mempunyai kegunaan- kegunaan sebagai berikut:
1. Memperjelas
penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalitis (dalam bentuk kata- kata
tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi
keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. Objek
yang terlalu besar - bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai,
film, atau model;
b. Objek
yang kecil- dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar;
c. Gerak
yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau
high-speed photography ;
d. Kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa di tampilkan lagi lewat rekaman
film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek
yang terlalu kompleks (misalnya mesin- mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dll, dan
f. Konsep
yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dll) dapat di visualkan
dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dll.
3. Dengan
menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan
kegairahan belajar.
b. Memungkinkan
interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan.
c. Memungkinkan
anak didik belajar sendiri- sendiri menurut kemapuan dan minatnya
4. Dengan
sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman
yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk
setiap siswa, maka guru akan banyak mengalamu kesulitan bila mana semuanya itu
harus diatasi sendiri. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu
dengan kemampuannya dalam :
a. Memberikan
perangsang yang sama.
b.
Mempersamakan
pengalaman.
c. Menimbulkan
persepsi yang sama.
Sumber:
Munadhi, Yudhi. 2010.
Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada
Press.
Sadiman, S. Arif.
2002. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:
PT. Grafindo Persada.
####
Pertemuan ke- 3
PENGENALAN DAN
PEMILIHAN BEBERAPA MEDIA
A.
Pengenalan Beberapa Media
Media pembelajaran merupakan
komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dalam
perkembangannya media pembelajaran mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi
yang paling tua yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah percetakan yang
bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi audio-visual yang
menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk tujuan pembelajaran.
Teknologi yang muncul terakhir adalah teknologi mikroprosesor yang melahirkan
pemakaian komputer dan kegiatan interaktif (Seals & Richey, 1994).
Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media pembelajaran dapat
dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
1. Media
hasil teknologi cetak. Yaitu menghasilkan
atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama
melalui proses pencetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil
teknologi cetak meliputi teks, grafik, foto atau representasi fotografik dan
reproduksi. Materi cetak dan visual merupakan dasar pengembangan dan penggunaan
kebanyakan materi pembelajaran lainnya. Teknologi ini menghasilkan materi dalam
bentuk salinan tercetak. Teknologi cetak memiliki ciri-ciri berikut:
a. Teks
dibaca secara linear, sedangkan visual diamau berdasarkan ruang
b. Baik
teks maupun visual menampilkan komunikasi satu arah dan reseptif
c. Teks
dan visual ditampilkan statis (diam)
d. Pengembangannya
sangat tergantung kepada prinsip-prinsip kebahasaan dan persepsi visual
e. Baik
teks maupun visual berorientasi (berpusat) pada siswa
f. Informasi
dapat diatur kembali atau ditata ulang oleh pemakai
2. Media
hasil neknologi audio-visual, yaitu menghasilkan
atau menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin mekanis dan elektronik
untuk menyajikan pesan-pesan audio dan visual. Pengajaran melalui audio-visual
jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama pros'es belajar, seperti
mesin proyektor film, tape recorder, dan proyektor visual yang lebar. Ciri-ciri
utama teknologi media audio-visual adalah sebagai berikut:
a. Mereka
biasanya bersifat linear
b. Mereka
biasanya menyajikan visual yang dinamis
c. Mereka
digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang/pembuamya
d. Mereka
merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak
e. Mereka
dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif
f. Umumnya
mereka berorientasi kepada guru dengan tingkat pelibatan interaktif murid yang
rendah.
3. Media
hasil teknologi yang berdasarkan komputer, merupakan
cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber
yang berbasis mikroprosesor. Perbedaan antara media yang dihasilkan oleh
teknologi berbasis komputer dengan yang dihasilkan dari dua teknologi lainnya
adalah karena informasi/ materi disimpan dalam bentuk digital, bukan dalam
bentuk cetakan atau visual. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer
dalam pembelajaran umumnya dikenal sebagai computer-assisted instruction
(pembelajaran dengan bantuan komputer). Aplikasi tersebut apabila dilihat dari
cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial (penyajian
materi pelajaran secara bertahap), drills and practice (latihan untuk membantu
siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya), permainan dan
simulasi (latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru
dipelajari), dan basis data (sumber yang dapat membantu siswa menambah
informasi dan pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing-masing). Beberapa
ciri media yang dihasilkan teknologi berbasis komputer (baik perangkat keras
maupun perangkat lunak) adalah sebagai berikut:
a. Mereka
dapat dlgunakan secara acak non-sckuensial, atau secara linear
b. Mereka
dapat digunakan berdasarkan keinginan siswa atau berdasarkan keinginan
perancang/pengembang sebagaimana direncanakannya
c. Biasanya
gagasan-gagasan disajikan dalam gaya abstrak dengan kata, simbol, dan grafik
d. Prinsip-prinsip
ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini
e. Pembelajaran
dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi.
4. Media
hasil gabungan teknologi cetak dan komputer adalah
cara untuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang menggabungkan pemakaian
beberapa bentuk media yang dikendalikan oleh komputer. Beberapa ciri utama
teknologi berbasis komputer adalah sebagai berikut:
1. Ia
dapat digunakan secara acak, sekuensial, secara lineal
2. Ia
dapat digunakan sesuai dengan keinginan siswa, bukan saja dengan cara yang
direncanakan dan diinginkan oleh perancangnya
3. Gagasan-gagasan
sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman siswa, menurut apa
yang relevan dengan siswa, dan di bawah pengendalian siswa
4. Prinsip
ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan penggunaan
pelajaran
5. Pembelajaran
ditata dan terpusat pada lingkup kognitif sehingga pengetahuan di kuasai jika
pelajaran itu digunakan
6. Bahan-bahan
pelajaran melibatkan banyak interaktifitas siswa
7. Bahan-bahan
pelajaran memadukan kata dan visual dari berbagai sumber.
Pengelompokan berbagai jenis media
dilihat dari segi perkembangan teknologi menurut Seels dan Glasgow
(1990:181-183) dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:
1. Pilihan Media Tradisional
a. Visual diam yang diproyeksikan proyeksi opaque (tak tembus
pandang)
§ Proyeksi overhead
§ Slides
§ Filmstrips
|
e. Cetak
§ Buku teks
§ Modul, teks terprogram
§ Workbook
§ Majalah ilmiah, berkala
§ Lembaran lepas (hand-out)
|
b. Visual yang tak diproyeksikan
§ Gambar, poster
§ Foto
§ Charts, grafik, diagram
§ Pameran, papan info, papan-bulu
|
f. Permainan
§ Teka-teki
§ Simulasi
§ Permainan papan
|
c. Audio
§ Rekaman piringan
§ Pita kaset, reel, catridge
|
g. Realita
§ Model
§ Specimen (contoh)
§ Manipulatif (peta, boneka)
|
d. Penyajian Multimedia
§ Slide plus suara (tape)
§ Multi-image
§ Visual dinamis yang diproyeksikan
§ Film
§ Televisi
§ Vidio
|
2. Pilihan Media Teknologi Mutakhir
a. Media
berbasis telekomunikasi
- Telekonferen yaitu suatu teknik komunikasi dimana kelompok-kelompok yang berada di lokasi geografis berbeda menggunakan mikrofon dan amplifier khusus yang dihubungkan satu dengan lainnya sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dengan aktif dalam suatu pertemuan besar dan diskusi.
- Kuliah jarak jauh adalah suatu teknik pengajaran di mana seseorang ahli dalam suatu bidang ilmu tertentu menghadapi sekelompok pendengar yang mendengarkan melalui amplifier telepon. Pendengar dapat bertanya kepada pembicara dan kelompok itu dapat mendengarkan jawaban/tanggapan pembicara.
b. Media
berbasis mikroprosesor
- Computer-assisted instruction adalah suatu sistem penyampaian materi pelajaran yang berbasis mikroprosesor yang pelajarannya dirancang dan diprogram ke dalam sistem tersebut.
- Permainan komputer
- Sistem tutor intelijen adalah pengajaran dengan bantuan komputer yang memiliki kemampuan untuk berdialog dengan siswa dan melalui dialog itu siswa dapat mengarahkan jalannya pelajaran.
- Interaktif video suatu sistem penyampaian pengajaran di mana mareri video rekaman disajikan dengan pengendalian komputer kepada penonton (siswa) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respons yang aktif. dan respons itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Peralatan yang diperlukan antara lain komputer, videodisc laser, dan layar monitor.
- Hypermedia adalah perluasan dari hypertext yang menggabungkan media lain ke dalam teks. Dengan sistem hypermedia, pengarang dapat membuat suatu korpus materi yang kait-mengkait yang meliputi teks, grafik, grafik/gambar animasi, bunyi, video, musik, dan lain-lain.
- Compact (video) disc adalah sistem penyimpanan dan rekaman video di mana signal audio-visual direkam pada disket plastik, bukan pada pita magnetik.
Pengelompokan
berbagai jenis media menurut para ahli:
1. Menurut Leshin, Pollock dan Reigeluth (1992) mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok, yaitu:
1) Media
berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main-peran, kegiatan kelompok, field
trip;
2) Media
berbasis cetak (buku, penuntun, buku latihan (workbook), alat bantu kerja, dan
lembaran lepas);
3) Media
berbasis visual (buku, alat bantu kerja, bagan, grafik, peta, gambar,
transparansi, slide);
4) Media
berbasis audio-visual (video, film, program slide-tape, televisi);dan
5) Media
berbasis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer, interaktifvideo,
hypertext).
2.
Menurut
Kemp & Dayton (1985) mengelompokkan
media ke dalam delapan jenis. yaitu:
a.
Media
cetakan,
b. Media pajang,
c.
Overhead
transparacies,
d. Rekaman
audiotape,
e.
Seri
slide dan film strips,
f.
Penyajian
multi-image,
g. Rekaman video dan film hidup, dan
B.
Dasar
Pertimbangan Pemilihan Media
Beberapa penyebab mengapa orang memilh media antara lain bila
a. Bermaksud
mendemonstrasikannya seperti halnya pada kuliah tentang media,
b. Merasa
sudah akrab dengan media tersebut,
c. Ingin
memberi gambaran yang lebih konkrit,
d. Merasa
bahwa media tersebut dapat berbuat lebih dari yang bisa dilakukannya.
Jadi, dasar dasar pertimbangan untuk
memilih media sangatlah sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai
tujuan yang diinginkan atau tidak. Mc Conell (1974) mengatakan bila media itu
sesuai pakailah, “If The Medium Fits, Use It!”
C.
Kriteri Pemilihan
Profesor Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang
tahun 1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyogyanya tidak terlepas dari
konteksnya bahwasana media merupakan komponen dari sistem instruksional secara
keseluruhan. Karena itu, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui,
faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar-mengajar,
organisasi kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur
penilaiannya juga perlu dipertimbangkan.
Sebagai pendekatan praktis disarankannya untuk mempertimbangkan
media apa saja yang ada, berapa harganya, berapa lama diperlukan untuk
mendapatkannya, dan format apa yang memenuhi selera pemakai (misalnya siswa dan
guru). Dalam hubungan ini Dick dan Carey (1978) menyebutkan bahwa di samping
kesesuaian dengan tujuan perilaku belajarnya, setidaknya masih ada empat faktor
lagi yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media., yaitu:
1. Ketersediaan
sumber setempat. Artinya, bila media yang bersangkutan tidak terdapat pada
sumber-sumber yang ada, maka harus dibeli atau dibuat sendiri.
2. Apakah
untuk membeli atau memproduksi sendiri tersebut ada dana, tenaga, dan
fasilitasnya.
3. Faktor
yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang bersangkutan
untuk waktu yang lama. Artinya, bisa digunakan di mana pun dengan peralatan
yang ada di sekitarnya dan kapan pun serta mudah dijinjing dan dipindahkan.
4. Efektivitas
biayanya dalam jangka waktu yang panjang.
Hakikatnya dari pemilihan media ini
pada akhirnya adalah keputusan untuk memakai, tidak memakai, atau mengadaptasi
media yang bersangkutan.
Sumber:
Arsyad, Azhar, 2017. Media Pembelajaran. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Arief S, Rahardjo,. Anung H,. Rahardjito, 2002. Media
Pendidikan. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Pertemuan ke- 4
PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS MANUSIA, MEDIA BERBASIS CETAKAN, MEDIA
BERBASIS VISUAL, MEDIA BERBASIS AUDIO- VISUAL, MEDIA BERBASIS KOMPUTER
1.
Media Berbasis Manusia
Merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengomunikasikan pesan atau informasi, Salah satu contoh yang terkenal adalah
gaya tutorial Socrates. Sistem ini tentu dapat menggabungkannya
dengan media visual lain.
Media ini bermanfaat khususnya jika tujuan kita adalah mengubah
sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa,
Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan memengaruhi proses belajar
melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang
terjadi pada pembelajaran di lingkungan.
Media berbasis manusia mengajukan dua
teknik yang efektif yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates.
Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah
yang harus dipecahkan oleh pelajar. Langkah-langkah rancangan jenis
pembelajaran ini adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan
masalah yang relevan;
2. Memahami
pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan media dan komputer untuk
memecahkan masalah. Gunakan buku teks dan ceramah sebagai sumber untuk menyajikan
pengetahuan
3. Ajarkan
mengapa pengetahuan itu penting dan bagaimana pengetahuan itu dapat diterapkan untuk
pemecahan masalahnya.
4. Tuntun
eksplorasi siswa. Sebagai seorang instruktur untuk pelajaran pemecahan masalah,
perannya adalah :
a. Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi,
partisipasi aktif dan bertanya
b. Membantu siswa dalam mengubungkan
pengetahuan baru dan pengetahuan terdahulu;
c. Membantu
siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah atau tugas;
d. Membantu siswa mengidentifikasi persamaan
antara masalah baru dan pengalaman yang lalu yang berisikan masalah yang
serupa. Jaga agar awalnya analogy ini sederhana;
e. Berikan
umpan balik mengenai benar atau salahnya jalan pikiran dan jalur pemecahan masalah;
f. Gunakan
refresentasi
grafik masalah itu yang dihubungkan dengan uraian verbal.
5.
Kembangkan masalah dalam konteks yang
beragam dengan tahapan tingkat kerumitan;
6.
Nilai
pengetahuan siswa dengan memberikan masalah baru untuk dipecahkan
2.
Media Berbasis Cetakan
Materi
pembelajaran berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku
penuntun, jurnal, majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menuntut
enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yaitu:
1.
Konsistensi,
- Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan cetakan dan huruf dan ukuran huruf.
- Usahakan untuk membuatnya dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk, tidak rapih dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.
2.
Format,
- Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih
sesuai; sebaliknya, jika paragraf tulisan pendek-pendek wajah dua kolom akan
lebih sesuai.
- Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.
- Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebainya dipisahkan dan
dilabel secara visual
3.
Organisasi,
- Upayakan untuk selalu menginformasikan siswa/pembaca mengenai di
mana mereka atau sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat
sepintas bagian atau bab berapa mereka membaca. Jika memungkinkan, siapkan
piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang posisinya dalam teks
keseluruhan.
- Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.
- Kotak-kotak dapat digunakan untuk digunakan untuk memisahkan
bagian-bagian dari teks.
4. Daya
tarik, perkenalkan setiap bab atau bagian
baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk
membaca terus.
5. Ukuran
huruf, pilih ukuran huruf yang sesuai
dengan siswa, pesan, dan lingkungannya. Ukuran huruf
biasanya dalam poin per inci. Misalnya, ukuran 24 poin per inci.
Ukuran huruf yang baik untuk teks (buku teks atau buku penuntun) adalah 12
poin.
6. Penggunaan
spasi kosong.
- Gunakan spasi kosong lowongtidak berisi teks atau gambar untuk
menambah kontras. Hal ini penting untuk memberikan kesempatan kepada
siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada saat matanya bergerak
menyusuri teks. Ruangkosong dapat berbentuk:
a. Ruangan
sekitar judul;
b. Batas
tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian
perhatian siswa/pembaca untuk masuk ke tengah-tengah halaman.
c. Spasi antarkolom;
semakin lebar kolomnya, semakin luas spasidiantaranya;
d. Permulaan
paragraf diindentasi;
e. Penyesuaian spasi
antarbaris atau antarparagraf.
- Sesuaikan spasi antarbaris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat
keterbacaan;
- Tambahkan spasi antarparagraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.
3.
Media Berbasis Visual
Media visual dapat memperlancar
pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur dan organisasi) dan memperkuat
ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan
hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksi
dengan visual (image) itum untuk
meyakinkan terjadinya proses informasi.
Bentuk visual dapat terdiri:
a) Gambar
representasi seperti gambar, lukisan atau foto yang menunjukkan
bagaimana tampaknya suatu benda;
b) Diagram yang melukiskan hubungan- hubungan konsep, organisasi, dan
struktur isi materia;
c) Peta yang menunjukkan hubungan-hubungan ruang antara unsur-unsur dalam
isi materi;
d) Grafik
seperti tabel, grafik, dan chart (bagan) yang menyajikan gambaran/ kecenderungan
data atau antarhubungan gambar seperangkat gambar atau angka-angka.
4.
Media Berbasis Audio Visual
Media visual
yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan
untuk memproduksinys. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media
audio-visual adalah diminta naskah dan storyboard yang memerlukarn persiapan yang lebih banyak, rancangan,
dan penelitian.
5.
Media Berbasis Komputer
Penggunaan
komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses intruksional
sebagai berikut:
1.
Merencanakan,
mengatur dan mengorganisasikan, dan menjadwalkan pengajaran.
2.
Mengevaluasi
siswa (tes).
3.
Mengumpulkan
data mengenai siswa
4.
Melakukan
analisis statistik mengenai data pembelajaran.
5.
Membuat
catatan perkembangan pembelajaran (kelompok atau perseorangan).
Sumber:
Azhar Arsyad.2017.Media.Pembelajaran.Jakarta: RajarafindoPersada.
####
Pertemuan ke- 5
PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI
SUMBER BELAJAR
A.
Pengertian Perpustakaan
· Menurut
Darmono (Darmono, 2001) mengemukakan bahwa perpustakaan pada hakekatnya adalah
pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat
pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku- buku atau tempat buku- buku dihimpun
dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa.
· Menurut
Wiryokusumo (dalam Darmono, 2004) dengan memanfaatkan perpustakaan dapat
diperoleh data atau informasi untuk memecahkan berbagai masalah, sumber untuk
menentukan kebijakan tertentu, serta berbagai hal yang sangat penting untuk
keperluan belajar.
· Menurut
Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A perpustakaan merupakan pusat sarana akademis,
perpustakaan menyediakan bahan- bahan pustaka berupa barang cetakan seperti
buku, majalah/ jurnal ilmiah, peta surat kabar, karya- karya tulis berupa
monograf yang belum diterbitkan, serta bahan- bahan non- cetakan seperti
micro-fish, micro-film, foto- foto, film, kaset audio/video, lagu- lagu dalam
piringan hitam, dokumenter dan lain- lain.
B.
Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar
menurut Dwi Sugianto (dalam Chiellyezta, 2011) sumber belajar ditinjau dari
segi kegunaannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:
1. Sumber
belajar yang dirancang atau yang sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Contonya: buku teks, buku
paket, slidem film, video, dan sebagainya.
2. Sumber
belajar yang tidak dirancang atay sengaja tidak dibuat untuk membantu mencapai
tujuan pembelajaran. Contohnya: tokoh masyarakat, suatu organisasi, toko, pasar,
museum, dan sebagainya
C.
Fungsi dan Manfaat Perpustakaan
Menurut Yusuf
(2005: 4) perpustakaan sekolah memiliki empat fungsi umum, yaitu:
1.
Fungsi
Edukatif (mendidik)
2.
Fungsi
Informatif (Informasi)
3.
Fungsi
Kreasi
4.
Fungsi
Kultural
5.
Fungsi
Riset
Sementara menurut Cella (Multazam,
2013) manfaat dari keberadaan perpustakaan sekolah adalah merangsang minat baca
baik pada guru maupun siswa, merupakan sumber literatur yang paling dekat,
perpustakaan sebagai pusat informasi dan sumber pembelajaran menulis.
Secara terperinci, manfaat
perpustakaan bagi peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Perpustakaan
dapat meningkatkan pengetahuan peserta didik
b.
Perpustakaan
dapat menimbulkan kecintaan terhadap membaca kepada peserta didik
c. Perpustkaan
dapat meningkatkan kecerdasan peserta didik
d.
Perpustakaan
dapat memperkaya pengalaman belajar peserta didik
e. Perpustakaan
dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk peserta didik
f. Perpustakaan
dapat melatih peserta didik untuk bertanggung jawab, dan
g. Perpustakaan
dapat membantu peserta didik dalam hal menyelesaikan tugas
D.
Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
Menurut Dian (Fajarna: 2013) setiap
perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya apabila dapat menjelankan
peranannya. Secara umum peran- peran yang dapat dilakukan adalah:
·
Pusat
Informasi
·
Pusat
Inovasi
·
Pusat
Sumber Belajar
Sumber:
Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan,
(Yogyakarta: Ar-RuzzMedia, 2010), Hlm. 55.
LASA Hs, Manajemen perpustakaan sekolah, (Yogyakarta: Pinus, 2007),
hlm. 19-21
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: RajaGrafindo Persada,
2003), hlm. 100-101.
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), hlm. 5-6
####
Komentar
Posting Komentar